Friends,
Dalam setahun terakhir ini, pertemanan menjadi hal yang sangat saya butuhkan. Kehangatan dan keabsurditas-an kami ternyata membuat satu bentuk pertemanan ini bukan hanya sekedar sesuatu yang cantik di mata orang, tapi juga cantik didalam diri kami masing-masing (at least, kami berharap yang demikian).
Berbicara masalah cantik, ternyata cantiknya sebuah hubungan, yang kali ini bukan sekedar pertemanan-tapi lebih, adalah sensitive dengan apa yang kami sebut topeng. Tidak serta merta kita lantas menggunakan topeng monyet kemana-mana, namun topeng itu ada didalam diri kita sendiri. Yang tujuannya bermacam-macam. Dan masih kali ini, saya sebenarnya pun juga sedang menggunakan topeng, untuk sedikit membagi cerita. Anggap saja, nama saya disini adalah Bunga.
Hidup jauh dari orangtua, membuat saya lebih membutuhkan teman untuk menemani pengalaman sendiri saya. Maaf, bukan saya tidak butuh keluarga, tapi di beberapa chapter kehidupan yang saya alami, ternyata teman kadang bisa memberikan satu dukungan yang cukup realistis.
Dan kebetulan, saya juga memiliki semacam hubungan LDR yang sekarang sedang cukup membosankan. Long Distance Relationship, yang hampir setahun dijalani, dan hampir tidak sedikit iman saya tentang hubungan ini naik turun. Bangga (karena kami bisa bertahan)? Tidak. Sedih (karena kami hanya memiliki sedikit kenangan)? Tidak juga. Jadi apa?
Intinya, berada pada satu dilemma, yang dinyatakan dalam sebuah hubungan LDR itu bisa sangat tidak nyaman. Kalau saya mengulang pernyataan sahabat saya yang membahas masalah LDR di posting sebelumnya, “we need a real touch”, bukan sekedar basa basi dan kebiasaan berkabar dan sekedar menanyakan keadaan yang telah merutin menjadi sebuah kewajiban..yang kini saya sadari, ternyata masih menjadi hak saya kok, untuk tidak menuruti apa yang menurut hukum LDR adalah wajib. Jika begitu, berarti masih sah-sah saja kan, saya mengatakan demikian kalau memang partner saya (dalam melakukan hubungan LDR ini) belum resmi menjadi pendamping bahkan calon sekalipun?
Jadi setuju atau tidak, terserah.
Saya bunga, dan selamat malam.